Nama : Yuli Nurfitria
Kelas : B
Jaringan Nirkabel
Perbedaan GSM dan CDMA
1. Pengertian GSM dan CDMA
GSM Adalah sebuah teknologi
komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada
komunikasi bergerak, khususnya telepon genggam (Handphone). Teknologi ini
memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan
waktu (TDMA) dan frekuensi (FDMA), sehingga sinyal informasi yang dikirim akan
sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus
sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.
CDMA sebuah bentuk pemultipleksan
(bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang
membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi
(seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan tiap kanal yang
ada dan menggunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus
itu untuk melakukan pemultipleksan.
Spesifikasi GSM – CDMA :
1. GSM
a. GSM 900
- uplink: 890 – 915 MHz
- downlink : 935- 960 MHz
- duplex spacing: 45 MHz
- lebar kanal : 200KHz
- modulasi : GMSK
- multiple access : FDMA-TDMA (satu kanal RF punya 8 kanal TDMA)
a. GSM 900
- uplink: 890 – 915 MHz
- downlink : 935- 960 MHz
- duplex spacing: 45 MHz
- lebar kanal : 200KHz
- modulasi : GMSK
- multiple access : FDMA-TDMA (satu kanal RF punya 8 kanal TDMA)
b. GSM 1800
- uplink : 1710 – 1785MHz
- downlink : 1805 – 1880 MHz
- duplex spacing : 95 MHz
- lebar kanal RF : 200KHz
- multiple access : FDMA-TDMA (s.d.a)
2. CDMA
a. CDMA 800
- uplink : 824 – 849 MHz
- downlink : 869 – 894 MHz
- lebar kanal : 1.25 MHz
- chip rate : 1.228 Mcps
- multiple access : CDMA
b. CDMA 1900
- uplink : 1850 – 1910 MHz
- downlink : 1930 – 1990 MHz
2. Proses
Kerja GSM dan CDMA
GSM atau Global
System for Mobile Communications merupakan teknologi digital yang bekerja dengan
mengirimkan paket data berdasarkan waktu, atau yang lebih dikenal dengan istilah
timeslot. GSM
sendiri merupakan turunan dari teknologi Time Division Multiple Access (TDMA). Teknologi TDMA ini
mengirimkan data berdasarkan satuan yang terbagi atas waktu, artinya sebuah
paket data GSM akan dibagi menjadi beberapa time slot. Timeslot inilah yang
akan digunakan oleh pengguna jaringan GSM secara ternporer (sementara). Maksud
dan digunakannya timeslot secara temporer adalah timeslot tersebut akan
dimonopoli oleh pengguna selama mereka gunakan, terlepas dan mereka sedang
aktif berbicara atau sedang idle (diam).Kekurangannya adalah ketika jaringan
GSM sudah penuh, maka pemilik ponsel biasanya akan mengalami kesulitan untuk
melakukan panggilan atau bahkan menerima panggilan. Hal ini disebabkan oleh
tidak adanya timeslot kosong yang bisa digunakan. Kembali ke analogi di awal
pembahasan: jika semua armada taksi sudah disewa, Anda tidak akan mendapatkan
taksi kosong.
Teknologi CDMA tidak menggunakan
satuan waktu, melainkan menggunakan sistem kode (coding). Prinsip ini sesuai
dengan singkatan CDMA itu sendiri, yaitu Code Division Multiple Access. Jadi, sistem CDMA menggunakan
kode-kode tertentu yang unik untuk mengatur setiap panggilan yang berlangsung.
Kode yang unik ini juga akan mengeliminir kemungkinan terjadinya komunikasi
silang atau bocor. Seperti sudah dibahas di awal, CDMA tidak menggunakan satuan
waktu seperti layaknya GSM/TDMA. ini menjadikan CDMA memiliki kapasitas
jaringan yang lebih besar dibandingkan dengan jaringan GSM. Namun, hal ini
tidak berarti jaringan CDMA akan lebih baik daripada jaringan GSM karena tetap
ada batasan-batasan tertentu untuk kapasitas jaringan yang dimiliki oleh CDMA.
3.
Perkembangan GSM dan CDMA
GSM
Teknologi
komunikasi selular sebenarnya sudah berkembang dan banyak digunakan pada awal
tahun1980-an, diantaranya sistem C-NET yang dikembangkan di Jerman dan Portugal
oleh Siemens, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Prancis, sistem NMT yang
dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Ericsson, serta sistem TACS yang
beroperasi di Inggris. Namun teknologinya yang masih analog membuat sistem yang
digunakan bersifat regional sehingga sistem antara negara satu dengan yang lain
tidak saling kompatibel dan menyebabkan mobilitas pengguna terbatas pada suatu
area sistem teknologi tertentu saja (tidak bisa melakukann roaming antar
negara).
Teknologi
analog yang berkembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat
Eropa yang semakin dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negara-negara
Eropa membentuk sebuah organisasi pada tahun 1982 yang bertujuan untuk
menentukan standar-standar komunikasi selular yang dapat digunakan di semua
negara Eropa. Organisasi ini dinamakan Group Special Mobile (GSM).
Organisasi ini memelopori munculnya teknologi digital selular yang kemudian
dikenal dengan nama Global System for Mobile Communication atau GSM.muncul
pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular
untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute).
Pengoperasian GSM secara komersial baru dapat dimulai pada awal kuartal
terakhir 1992 karena GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian
yang mendalam untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992, standar type
approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan
puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM. Pada awal
pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang
sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah
perkembangan teknologi GSM adalah DCS (Digital Cellular System) pada
alokasi frekuensi 1800 MHz. Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas
pelanggan yang semakin besar per satuan sel. Selain itu, dengan luas sel yang
semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya pancar handphone, sehingga
bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala akan dapat di kurangi.
Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia.
Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama
AMPS dan NMT. Namun dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem
komunikasi selular membuat sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di
Indonesia, tapi juga di Eropa. Pengguna GSM pun semakin lama semakin bertambah.
Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5 triliun
pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi
seluler yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.
CDMA
Teknologi CDMA ini digunakan dalam
komunikasi radio militer AS. Sejak 1990 hak paten teknologi CDMA diserahkan
kepada Qualcomm Inc. Setelah dipatenkan teknologu CDMA akhirnya digunakan
sebagai standar seluler digital di AS sejak 1993. Oleh sebab itu, tidak heran
jika teknologi CDAM sangat aman digunakan karena tidak bisa digandakan.Tingkat
kamanana itulah yang membuat tekonogi CDMA sangat cocok dipakai dalam layanan
telepon banking.
Meningkatnya
jumlah pemakai GSM di dunia tidak lepas dari peran negara-negara Eropa
yang notabene sebagai pendukung teknologi GSM. Hingga pada tahun 2009 saja
pengguna GSM sudah mencapai angka lebih dari 700 juta pengguna beda dengan
pengguna CDMA yang hanya sekitaran 12 juta pengguna. Meskipun memiliki
perbedaan jumlah pengguna GSM lebih banyak dibanding dengan CDMA ternyata kedua
teknologi ini muncul pada saat yang bersamman, yaitu pada awal 90-an. IS-95 A
merupakan varian awal teknologi GSM dan CDMA yang termasuk dalam kategori teknologi
telepon seluler generasi ke-dua (2G).
Pengenalan CDMA CDMA (code division
multiple access) adalah teknologi akses jamak dimana masing-masing user
menggunakan code yang unik dalam mengakses kanal yang terdapat dalam system.
Pada CDMA, sinyal informasi pada transmitter dicoding dan disebar dengan
bandwidth sebesar 1.25 MHz (spread spectrum), kemudian pada sisi repeater
dilakukan decoding sehingga didapatkan sinyal informasi yang dibutuhkan.
·
Tabel
Perbandingan GSM dan CDMA
No.
|
Jenis
|
CDMA
|
GSM
|
1
|
Kualitas suara
|
Lebih jernih
|
-
|
2
|
Kualitas data
|
Lebih cepat dan berkualitas
|
Sering terjadi drop cell
|
3
|
Coverage
|
Terbatas (sementara)
|
Lebih luas
|
4
|
Biaya per user
|
Lebih murah
|
-
|
5
|
Investasi per user
|
US$ 160/S SM-Telkom Flexi US$ 200-US$ 300/S SM-CDMA
Wireless
|
-
|
6
|
Security
|
Tidak bisa disadap
|
Mudah disadap
|
7
|
Roaming
|
Masih terbatas
|
Luas
|
8
|
Aksesori
|
Handset terbatas dan tidak bisa berpindah-pindah
|
Fleksibel dan banyak pilihan
|
9
|
Power output
|
Maksimum 0,2 watt, aman untuk peralatan elektronik
dan kesehatan
|
-
|
4. Kesimpulan
Jadi kesimpulannya, Untuk area yang
lebih padat penggunaannya, teknologi CDMA tampaknya lebih unggul untuk melayani
banyak sambungan secara bersamaan. Hal ini disebabkan oleh karakteristik dan
jaringan CDMA itu sendiri. Dengan menggunakan jaringan CDMA, sebuah daerah yang
padat penggunaannya akan memiliki kemungkinan koneksi yang lebih tinggi,
walaupun bisa jadi terjadi penurunan coverage area dan kualitas suara jika
beban jaringan terlalu tinggi. Teknologi GSM pada intinya lebih sesuai untuk
daerah yang tidak terlalu padat, namun sangat membutuhkan coverage area yang
konstan. Selain itu, area perkotaan sekarang memiliki banyak gedung bertingkat.
Karakter geografis seperti ini sangat berpotensi memperlemah sinyal sehingga
coverage area semakin kecil.