YuliNurfitria

Senin, 17 Maret 2014



Nama : Yuli Nurfitria
Kelas : B
JARINGAN NIRKABEL

PERBEDAAN WIFI DENGAN BLUETOOTH
  1. PENGERTIAN   
Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. sedangkan Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11.

  2. PROSES KERJA

Sistem bluetooth terdiri dari sebuah radio transceiver, baseband link Management dan Control, Baseband (processor core, SRAM, UART, PCM USB Interface), flash dan voice codec. Baseband link controller menghubungkan perangkat keras radio ke baseband processing dan layer protokol fisik. Link manager melakukan aktivitas-aktivitas protokol tingkat tinggi seperti melakukan link setup, autentikasi dan konfigurasi.

sedangkan pada wifi Mereka bekerja dan mengontrol lapisan yang berbeda. Sebagai contoh:
a.     Sinyal Radio (komponen pertama), bekerja pada physical layer, atau lapisan fisik.
b.    Format Data atau Data Format mengendalikan beberapa lapisan diatasnya.
c.     Struktur jaringan berfungsi sebagai alat untuk mengirim dan menerima sinyal radio. 

Lebih jelasnya, cara kerja wireless LAN dapat diumpakan seperti cara kerja modem dalam mengirim dan menerima data, ke dan dari internet. Saat akan mengirim data, peralatan-peralatan Wireless tadi akan berfungsi sebagai alat yang mengubah data digital menjadi sinyal radio.
3. KOMPONEN PENDUKUNG 

Suatu sistem Bluetooth terdiri beberapa komponen yang bervariasi tergantung apakah module bluetooth bersifat independent terhadap host atau ditanamkan. Adapun komponen-komponen pendukung bluetooth yaitu:
ü  RF untuk pengiriman dan penerimaan data
ü  Module dengan mikroprosesor baseband
ü  Memory
ü  Interface ke host device (PDA,mobile phone,dll)
ü  Jangkauan operasi
 
Ada tiga komponen dibutuhkan dalam wifi, yaitu :
a.   Sinyal Radio (Radio Signal).
b.   Format Data (Data Format).
c.   Struktur Jaringan atau Network (Network Structure).

Masing-masing dari ketiga komponen ini berdiri sendiri-sendiri dalam cara kerja dan fungsinya. Kita mengenal adanya 7 Model Lapisan OSI (Open System Connection), yaitu:
a.     Physical Layer (Lapisan Fisik)
b.    Data-Link Layer (Lapisan Keterkaitan Data)
c.     Network Layer (Lapisan Jaringan)
d.    Transport Layer (Lapisan Transport)
e.     Session Layer (Lapisan Sesi)
f.     Presentation Layer (Lapisan Presentasi)
g.    Application Layer (Lapisan Aplikasi)

4. PERKEMBANGAN 

Bluetooth V1.0 dan V1.0B
Versi pertama dari Bluetooth ini mengalami banyak masalah dan produsen mengalami kesulitan untuk menciptakan sebuah produk yang bisa saling berhubungan antara satu sama lain dengan benar. 
Bluetooth V1.1
            Pada seri ini, para pengembang berhasil melakukan perbaikan pada sebagian besar error yang ditemukan di versi 1.0B. 
Bluetooth V1.2
            Pada versi selanjutnya bluetooth mengalami banyak perubahan, bahkan bluetooth versi 1.2 ini tidak bisa digunakan dengan perangkat yang menggunakan bluetooth versi 1.1. Perkembangan bluetooth v1.2 antara lain:
Ø  Bluetooth V2.0 + EDR
Ø  Bluetooth V2.1 + EDR
 Bluetooth V3.0 + HS
            Versi 3.0 + HS ini muncul pertama kali pada 21 April 2009. Versi inilah yang banyak digunakan pada berbagai macam perangkat saat ini. bluetooth v3.0 + HS memiliki kecepatan transfer hingga 24 Mbit/s. 
Bluetooth V4
Versi ini terbilang masih baru, rilis pada 30 juni 2010. Bluetooth v4.0 ini menonjolkan kemampuannya yang low energy. Sedangkan WIFI:

·       WiFi 802.11g
a.     Approximate max reach (dependent on many factors) 100 Meters
b.    Maximum throughput 54 Mbps
c.      Typical Frequency bands 2.4 GHz
d.    Application Wireless LAN
·       WiMAX 802.16-2004*
a.     Approximate max reach (dependent on many factors) 8 Km
b.    Maximum throughput 75 Mbps (20 MHz band)
c.     Typical Frequency bands 2-11 GHz
d.    Application Fixed WirelessBroadband
·       WiMAX 802.16e
a.     Approximate max reach (dependent on many factors) 5 Km
b.    Maximum throughput 30 Mbps (10 MHz band)
c.     Typical Frequency bands 2-6 GHz
d.    Application PortableWirelessBroadband
·       CDMA2000 1x EV-DO
a.     Approximate max reach (dependent on many factors) 12 Km
b.    Maximum throughput 2.4 Mbps (higher for EV-DV)
c.     Typical Frequency bands 400, 800, 900, 1700, 1800, 1900, 2100 MHz
d.    Application Mobile Wireless Broadband
·       WCDMA/ UMTS
a.     Approximate max reach (dependent on many factors) 12 Km
b.    Maximum throughput 2 Mbps (10+ Mbps fpr HSDPA)
c.     Typical Frequency bands 1800, 1900Mobile Wireless Broadband 100 MHz
d.    Application Mobile Wireless Broadband







 







Senin, 24 Februari 2014



Nama : Yuli Nurfitria
Kelas : B
Jaringan Nirkabel

Perbedaan GSM dan CDMA
1. Pengertian GSM dan CDMA

GSM Adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya telepon genggam (Handphone). Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu (TDMA) dan frekuensi (FDMA), sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.
CDMA sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan tiap kanal yang ada dan menggunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan.
Spesifikasi GSM – CDMA :
 
1. GSM
a. GSM 900
- uplink: 890 – 915 MHz
- downlink : 935- 960 MHz
- duplex spacing: 45 MHz
- lebar kanal : 200KHz
- modulasi : GMSK
- multiple access : FDMA-TDMA (satu kanal RF punya 8 kanal TDMA)

b. GSM 1800
- uplink : 1710 – 1785MHz
- downlink : 1805 – 1880 MHz
- duplex spacing : 95 MHz
- lebar kanal RF : 200KHz
- multiple access : FDMA-TDMA (s.d.a)

2. CDMA
a. CDMA 800
- uplink : 824 – 849 MHz
- downlink : 869 – 894 MHz
- lebar kanal : 1.25 MHz
- chip rate : 1.228 Mcps
- multiple access : CDMA


b. CDMA 1900
- uplink : 1850 – 1910 MHz
- downlink : 1930 – 1990 MHz
2. Proses Kerja GSM dan CDMA
GSM atau Global System for Mobile Communications merupakan teknologi digital yang bekerja dengan mengirimkan paket data berdasarkan waktu, atau yang lebih dikenal dengan istilah timeslot. GSM sendiri merupakan turunan dari teknologi Time Division Multiple Access (TDMA). Teknologi TDMA ini mengirimkan data berdasarkan satuan yang terbagi atas waktu, artinya sebuah paket data GSM akan dibagi menjadi beberapa time slot. Timeslot inilah yang akan digunakan oleh pengguna jaringan GSM secara ternporer (sementara). Maksud dan digunakannya timeslot secara temporer adalah timeslot tersebut akan dimonopoli oleh pengguna selama mereka gunakan, terlepas dan mereka sedang aktif berbicara atau sedang idle (diam).Kekurangannya adalah ketika jaringan GSM sudah penuh, maka pemilik ponsel biasanya akan mengalami kesulitan untuk melakukan panggilan atau bahkan menerima panggilan. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya timeslot kosong yang bisa digunakan. Kembali ke analogi di awal pembahasan: jika semua armada taksi sudah disewa, Anda tidak akan mendapatkan taksi kosong.
Teknologi CDMA tidak menggunakan satuan waktu, melainkan menggunakan sistem kode (coding). Prinsip ini sesuai dengan singkatan CDMA itu sendiri, yaitu Code Division Multiple Access. Jadi, sistem CDMA menggunakan kode-kode tertentu yang unik untuk mengatur setiap panggilan yang berlangsung. Kode yang unik ini juga akan mengeliminir kemungkinan terjadinya komunikasi silang atau bocor. Seperti sudah dibahas di awal, CDMA tidak menggunakan satuan waktu seperti layaknya GSM/TDMA. ini menjadikan CDMA memiliki kapasitas jaringan yang lebih besar dibandingkan dengan jaringan GSM. Namun, hal ini tidak berarti jaringan CDMA akan lebih baik daripada jaringan GSM karena tetap ada batasan-batasan tertentu untuk kapasitas jaringan yang dimiliki oleh CDMA.
3. Perkembangan GSM dan CDMA
GSM 
Teknologi komunikasi selular sebenarnya sudah berkembang dan banyak digunakan pada awal tahun1980-an, diantaranya sistem C-NET yang dikembangkan di Jerman dan Portugal oleh Siemens, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Prancis, sistem NMT yang dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Ericsson, serta sistem TACS yang beroperasi di Inggris. Namun teknologinya yang masih analog membuat sistem yang digunakan bersifat regional sehingga sistem antara negara satu dengan yang lain tidak saling kompatibel dan menyebabkan mobilitas pengguna terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja (tidak bisa melakukann roaming antar negara).
Teknologi analog yang berkembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat Eropa yang semakin dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negara-negara Eropa membentuk sebuah organisasi pada tahun 1982 yang bertujuan untuk menentukan standar-standar komunikasi selular yang dapat digunakan di semua negara Eropa. Organisasi ini dinamakan Group Special Mobile (GSM). Organisasi ini memelopori munculnya teknologi digital selular yang kemudian dikenal dengan nama Global System for Mobile Communication atau GSM.muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM secara komersial baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992 karena GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992, standar type approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM. Pada awal pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 MHz. Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per satuan sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala akan dapat di kurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS dan NMT. Namun dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membuat sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa. Pengguna GSM pun semakin lama semakin bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5 triliun pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.
CDMA
Teknologi CDMA ini digunakan dalam komunikasi radio militer AS. Sejak 1990 hak paten teknologi CDMA diserahkan kepada Qualcomm Inc. Setelah dipatenkan teknologu CDMA akhirnya digunakan sebagai standar seluler digital di AS sejak 1993. Oleh sebab itu, tidak heran jika teknologi CDAM sangat aman digunakan karena tidak bisa digandakan.Tingkat kamanana itulah yang membuat tekonogi CDMA sangat cocok dipakai dalam layanan telepon banking. 
            Meningkatnya jumlah pemakai GSM  di dunia tidak lepas dari peran negara-negara Eropa yang notabene sebagai pendukung teknologi GSM. Hingga pada tahun 2009 saja pengguna GSM sudah mencapai angka lebih dari 700 juta pengguna beda dengan pengguna CDMA yang hanya sekitaran 12 juta pengguna. Meskipun memiliki perbedaan jumlah pengguna GSM lebih banyak dibanding dengan CDMA ternyata kedua teknologi ini muncul pada saat yang bersamman, yaitu pada awal 90-an. IS-95 A merupakan varian awal teknologi GSM dan CDMA yang termasuk dalam kategori teknologi telepon seluler generasi ke-dua (2G).
Pengenalan CDMA CDMA (code division multiple access) adalah teknologi akses jamak dimana masing-masing user menggunakan code yang unik dalam mengakses kanal yang terdapat dalam system. Pada CDMA, sinyal informasi pada transmitter dicoding dan disebar dengan bandwidth sebesar 1.25 MHz (spread spectrum), kemudian pada sisi repeater dilakukan decoding sehingga didapatkan sinyal informasi yang dibutuhkan.

·         Tabel Perbandingan GSM dan CDMA
 
No.
Jenis
CDMA
GSM
1
Kualitas suara
Lebih jernih
-
2
Kualitas data
Lebih cepat dan berkualitas
Sering terjadi drop cell
3
Coverage
Terbatas (sementara)
Lebih luas
4
Biaya per user
Lebih murah
-
5
Investasi per user
US$ 160/S SM-Telkom Flexi US$ 200-US$ 300/S SM-CDMA Wireless
-
6
Security
Tidak bisa disadap
Mudah disadap
7
Roaming
Masih terbatas
Luas
8
Aksesori
Handset terbatas dan tidak bisa berpindah-pindah
Fleksibel dan banyak pilihan
9
Power output
Maksimum 0,2 watt, aman untuk peralatan elektronik dan kesehatan
-
 4. Kesimpulan

Jadi kesimpulannya, Untuk area yang lebih padat penggunaannya, teknologi CDMA tampaknya lebih unggul untuk melayani banyak sambungan secara bersamaan. Hal ini disebabkan oleh karakteristik dan jaringan CDMA itu sendiri. Dengan menggunakan jaringan CDMA, sebuah daerah yang padat penggunaannya akan memiliki kemungkinan koneksi yang lebih tinggi, walaupun bisa jadi terjadi penurunan coverage area dan kualitas suara jika beban jaringan terlalu tinggi. Teknologi GSM pada intinya lebih sesuai untuk daerah yang tidak terlalu padat, namun sangat membutuhkan coverage area yang konstan. Selain itu, area perkotaan sekarang memiliki banyak gedung bertingkat. Karakter geografis seperti ini sangat berpotensi memperlemah sinyal sehingga coverage area semakin kecil.